GKI Peterongan

Mengapakah Kamu Mencobai Tuhan ?

Bagi orang yang telah memberi diri dibaptis dan mengaku percaya pada Tuhan Yesus rajin ke gereja serta tekun berdoa, judul renungan di atas akan terasa asing. Mengapa ? Karena mungkin bagi orang yang sudah percaya hal mencobai Tuhan sudah pasti tidak ada di dalam kamus iman orang Kristen. Dan memang sudah seharusnya demikian ! Namun pada kenyataannya apa benar bahwa dalam kehidupan orang percaya, mereka sama sekali tidak pernah mencobai Tuhan. Jangan-jangan saja mereka tidak menyadari bahwa sebetulnya perilaku sehari-hari telah mengindikasikan bahwa mereka telah mencobai Tuhan.
Saudara ingin bukti…? Kita lihat secara umum, misalnya : seorang mahasiswa tahu bahwa besok akan menghadapi ujian semester dan hari sebelumnya dia tidak belajar, namun dengan keyakinan yang penuh tetap maju ujian dan yakin bisa karena dia percaya punya Tuhan dan telah berdoa dalam nama Tuhan Yesus. Saya yakin meskipun dia telah berdoa dalam nama Tuhan Yesus bahkan melakukan doa penyembahan menyebutkan 100 kali nama Yesus maka Tuhan tidak akan pernah mengabulkan mereka yang telah merayuNya sepanjang mereka tidak berusaha belajar dengan tekun untuk pengetahuan yang mereka miliki. Kebodohan hanya membuahkan ketidaktahuan. Jika tidak tekun belajar masih tega membawa-bawa nama Tuhan hanya agar menjadi pintar mendadak, ini keterlaluan. Sama juga dengan seorang anak Tuhan yang sudah tahu kalau naik motor tidak memakai helm adalah melanggar lalu lintas, namun masih saja naik motor dan berdoa serta menyebutkan nama Tuhan Yesus agar terhindarkan dari polisi. Itu namanya mencobai Tuhan. Atau ada anak Tuhan yang berani menghadapi pencobaan karena berbekalkan doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus: “jauhkanlah kami dari pencobaan dan lepaskanlah kami dari yang jahat……….” Nah berbekalkan “mantra” tersebut maka dia tetap menghadapi cobaan dan tidak menghindarkan dirinya dari cobaan itu dengan pergi ke night club. Itu sama saja dengan mencobai Tuhan.
Masih banyak lagi hal yang serupa dan yang lebih menyedihkan lagi kadang kala banyak dari mereka yang mempunyai pemahaman seperti yang di atas namun menganggapnya sebagai sebuah ekspresi iman yang benar. Sadarkah Saudara bila kita memiliki sikap yang demikian maka sesungguhnya kita telah mencobai Tuhan. Dan mencobai Tuhan itu berarti: meremehkan Tuhan, memaksakan kehendak kita pada Tuhan, atau menciptakan “tuhan” menurut keinginan diri kita. Kalau begitu apakah saya sudah mencobai Tuhan……….? Hanya Saudara yang bisa menjawabnya. (JS)

Pdt. Jerdi Stevan

Arsip