GKI Peterongan

Mengapa Aku, Tuhan ?

Berita tentang Pilkada DKI Jakarta akhir-akhir ini menarik perhatian masyarakat luas, terlebih saat hari-hari menjelang batas akhir pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sebagian besar masyarakat (terutama DKI Jakarta) menanti-nantikan sosok  yang akan dipilih dan diusung oleh partai untuk maju dalam pemilihan  Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di tahun 2017.  Disisi lain ada pula tokoh-tokoh yang begitu  antusias berharap agar mereka  dapat terpilih dan diusung oleh partai politik untuk ikut dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Bahkan ada yang sudah merasa siap dan layak untuk dipilih dan dijadikan pemimpin menggantikan pemimpin yang terdahulu.

Berbeda dengan pemilihan Cagub dan Cawagub dimana ada banyak orang yang berharap untuk dipilih jadi utusan dan pemimpin, tidak demikian halnya dengan orang yang dipilih Tuhan untuk menjadi utusannya dalam karya-karyaNya. Sebut saja Musa yang selalu punya alasan yang menolak pilihan Tuhan, demikian juga Yeremia yang merasa terlalu muda, Elia yang merasa sia-sia dalam pekerjaannya, serta Yunus yang lari dari tugas perutusan ke Niniwe.

Baik mereka yang berharap dan merasa layak untuk dipilih ataupun menolak dipilih untuk sebuah misi, masing-masing dari mereka tentu punya alasan dan motivasi tersendiri. Ada orang yang mampu tapi tidak mau, adapula yang mau tapi tidak mampu. Dan mungkin hanya sedikit orang yang mampu dan mau, serta memiliki ketulusan dan kemurnian hati. Itulah yang sesungguhnya menjadi harapan banyak orang terlebih Tuhan. Dan sebetulnya Tuhan tidak menuntut banyak, dia hanya menginginkan kesediaan dan kesetiaan orang yang mau dipakai untuk misiNya dalam dunia, seperti para murid-murid yang dipilih dan dipanggil oleh Yesus menjadi muridNya  tanpa mempertanyakan mengapa aku ?  Karena jelas bagi Tuhan siapa yang dipilih tentu akan dipakaiNya untuk menyatakan syalom bagi kehidupan manusia di dunia. Mungkin saudara adalah satu diantara keseluruhan orang yang dipilih. Masihkah saudara bertanya Mengapa  aku Tuhan ? (JS)

Pdt. Jerdi Stevan

Arsip