GKI Peterongan

Komunitas Yang Menjaga Kesatuan

Akhir-akhir ini Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi perhatian berbagai kalangan masyarakat karena adanya kekuatiran perpecahan didalam kehidupan negara Indonesia yang kaya ragam suku, budaya, bahasa dan agama. Sampai-sampai muncul statemen-statemen yang menyadarkan dan memotivasi masyarakat akan pentingnya sebuah kesatuan dan kebersamaan (NKRI Harga Mati).

Kemungkinan akan adanya bahaya perpecahan sangat besar sekali dan hal itu bisa dipicu oleh faktor ekstern dan intern. Secara eksternal mungkin ada negara atau kekuatan diluar Indonesia yang menginginkan Indonesia pecah, karena takut Indonesia akan menjadi Negara besar. Sedangkan faktor internal yaitu masyarakat Indonesia sendiri yang tidak mempunyai rasa cinta tanah air, dan hanya memikirkan diri serta kelompoknya.

Hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan persekutuan murid-murid Tuhan Yesus. Manakala Yesus akan mengakhiri karyaNya dan karya itu harus dilanjutkan oleh murid-muridNya, Yesus melihat ada sebuah potensi besar yang akan terjadi dengan murid-muridNya yakni perpecahan, oleh sebab itu Dia berdoa bagi mereka agar bersatu. Kesatuan yang Yesus maksudkan adalah kesatuan dimana Yesus hadir menjadi kepala, kesatuan karena Nama Yesus. Yesus menjadi pemersatu, Yesus menjadi pusat dan Yesus menjadi pemimpin. Kesatuan yang dibangun bukanlah kesatuan karena inisiatif manusia atau karena rencana dan usaha manusia, tetapi kesatuan karena Tuhanlah mengasihi manusia. Kesatuan sejati bukanlah untuk tujuan manusia, tetapi untuk satu tujuan kekal yang dari Tuhan.Ada hal yang penting dalam doa Yesus dalam kerangka kesatuan, yakni: Lindungi mereka dari yang jahat…(15). Dan Kuduskanlah mereka dalam kebenaran…..(17).

Kita tahu bahwa tipu daya iblis seringkali menekan kodrat kemanusiaan kita yang cenderung berbuat dosa sehingga membawa kita pada ego dan ambisi. Dan inilah sumber dari perpecahan. Karenanya butuh kuasa dan kekuatan Illahi. Juga ketika orang percaya di kuduskan itu berarti mereka dipisahkan  dan dikhususkan agar hati, pikiran dan perilaku sesuai dengan firman Tuhan. Katika kedua hal ini saja dapat dilaksanakan dengan baik, maka komunitas orang percaya dapat membangun kebersamaan dan kesatuan hingga terhindarkan dari perpecahan. Maukah saudara…?? (JS)

Pdt. Jerdi Stevan

Arsip