GKI Peterongan

Keluarga yang Tangguh

Seorang atau keluarga percaya yang setia dan hidup dalam persekutuan yang taat dengan Kristus dan dikasihi oleh-Nya, bisa saja mengalami pengalaman yang berbahaya, ketakutan dan keputusasaan. Bahkan melampaui kekuatan dan daya tahan manusia. Saat mengalami hal seperti itu kadang-kadang kita merasa bahwa Allah telah meninggalkan kita dan berhenti mengasihi kita. Lalu kita kecewa semakin lemah, terpuruk dan tak kuat untuk bangkit.
Paulus dan teman-teman sepelayanannya mengalami hal serupa. Dalam segala kebesaran dan mujizat-mujizat yang menyertainya, ia menderita sakit dengan ‘duri’ di dalam daging. Ia mengalami penderitaan yang berat dan penganiayaan yang tragis. Namun ia tidak kecewa dan putus asa melainkan menganggap itu sebagai karunia yang harus ditanggung karena iman kepada Kristus. Ia justru merasa semakin dekat dengan Kristus melalui penderitaan- penderitaan yang dialaminya. Ia melihat penderitaan yang berat dan melampaui kemampuannya sebagai kesempatan untuk bergantung kepada Allah. Bagi Paulus dalam segala hal Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan baginya. Termasuk dalam penderitaan. Tetapi baginya kehadiran orang percaya untuk berdoa dan mendukungnya begitu berharga.
Sebagaimana pencobaan dan penderitaan dialami oleh Kristus, para rasul dan orang-orang percaya yang mendahului kita, tidak menutup kemungkinan Allah akan memberikan kita kehormatan untuk mengalami hal serupa. Mungkin itu terhadap kita sendiri atau pun keluarga kita. Tetapi biarlah melalui pencobaan dan penderitaan itu menyebabkan Kristus semakin dekat dan akrab dengan kita. Semakin kita memandang wajah-Nya dengan iman. Sehingga Ia akan memberikan kita kasih karunia-Nya yang menuntun pada kemenangan. – PRB

Pieter Randan Bua

Arsip