GKI Peterongan

Kegembiraan Hidup Di Dalam Tuhan

Yakobus 1:17-27 

Sebagian manusia, seringkali mengukur kebahagiaan dan kegembiraan dengan materi yang nampak secara kasat mata (sehat, tanpa masalah, kehidupan berlimpah harta, memiliki barang dengan merek terkenal, dan banyak lainnya). Perlu kita sadari bersama, bahwa “materi” merupakan kenikmatan yang dunia tawarkan, yang seringkali membuat kita tidak pernah puas akan apa yang kita miliki. Kita selalu menuntut untuk terus memiliki yang lebih banyak, mendapat yang lebih baik, membuat keadaan seolah tanpa masalah. Tetapi apakah beberapa hal tersebut dapat menjamin kebahagiaan seseorang ??? Kalaupun iya, mungkin kebahagiaan tersebut bersifat sementara. Jika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, kita mengeluh dan merasa tidak puas dengan apa yang terjadi.
Bacaan II kita hari ini mengingatkan bahwa : “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang” (Yakobus 1:17). Ayat tersebut kembali mengingatkan kita, bahwa pemberian yang sempurna, datangnya dari Bapa. Jaminan keselamatan yang Allah berikan merupakan salah satu pemberian terindah dan termahal yang perlu kita sadari. Janji dan penyertaan-Nya dalam kehidupan pun secara nyata dirasakan oleh orang yang menaruh harapannya pada Tuhan. Memang Ia tidak berjanji untuk membuat awan selalu cerah, ada kalanya kita merasakan dan melihat awan mendung, bahkan mungkin hujan badai. Tetapi dalam setiap keadaan yang kita alami, sesulit apapun itu, kita perlu mengingat, bahwa janji-Nya ya dan amin.
Yakobus  memperlihatkan kebahagiaan yang kekal, yaitu kebahagiaan setiap orang yang sungguh-sungguh melakukan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dikatakan bahwa mereka akan berbahagia oleh perbuatannya (ayat 25b). Materi yang dunia tawarkan bersifat sementara, tetapi kasih Yesus bagi kita bersifat kekal abadi. Penggalan lagu Fanny J. Crosby yang cukup sering kita nyanyikan pun mengabarkan bahwa : “Ku berbahagia yakin teguh, Yesus Abadi kepunyaanku..” (KJ 392). Biarlah kegembiraan kita mengikut Tuhan, boleh terus kita wujudkan dalam kehidupan hari demi hari. (CFU)

Christina Febri Untari

Arsip