GKI Peterongan

Kebangkitan-Nya Mengobarkan Keberanian dan Pengharapan

Film The Passion Of The Christ adalah salah satu film yang banyak mendapat kritikan karena terkenal dengan kesadisan gambaran penyiksaan terhadap Yesus. Terlepas dari berbagai macam kritik, ada yang menarik dari film arahan Mel Gibson tersebut. Setelah disuguhi berbagai macam scene yang sadis dan berdarah-darah, pada akhir film sebelum tulisan “THE END” ditampilkan gambar kain kafan dan pembungkus mayat yang mengempis, lalu tampak seseorang yang begitu anggun, begitu bersih, begitu agung, dan begitu tenang. Pada sosok tersebut diperlihatkan pula tangan yang berlubang. Dia-lah yang telah bangkit dari kematian. Gambar tersebut tampil hanya sekian detik sebelum film usai, namun sanggup menyapu kesedihan dan kegundahan sepanjang film dan diganti dengan rasa damai.
Orang-orang zaman kini memang tidak dianugerahi kesempatan untuk menjadi saksi kebangkitan Yesus secara harafiah. Namun melalui apa yang kita baca dalam Alkitab, juga penghayatan dan pengalaman religius pribadi kita bersama Yesus, mampu menjadikan kita sebagai saksi dari kebangkitan Yesus yang turut hadir sepanjang zaman. Dengan menjadi saksi kebangkitan Kristus pulalah banyak perubahan telah terjadi dalam diri orang-orang percaya.
Dalam Kisah Para Rasul 2:14-32 kita melihat perubahan luar biasa dalam diri Petrus. Berawal dari Petrus yang  pengecut dan tidak berani mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, berubah menjadi seseorang yang berani memberitakan Injil hingga berbagai wilayah di dunia. Ia mengalami perubahan besar karena telah melihat sendiri bagaimana Yesus mampu menang atas maut. Yesus mampu bangkit dari kematian yang terlebih dahulu diawali dengan penyiksaan keji. Pengalaman pribadi inilah yang mengubah Petrus menjadi seorang yang konsisten memberitakan kebenaran.
Miliki pengalaman pribadi dengan Dia yang bangkit yang menolong kita memiliki perubahan besar dalam kehidupan kita. Kita bertumbuh menjadi orang yang menghidupi dan memberitakan kebenaran bahkan ketika kebenaran menjadi absurd, menyampaikan pengharapan bahkan dalam situasi sulit sekalipun. Segala keputusan kita pasti memiliki resiko. Tetapi yakinlah bahwa kemenangan dan pengharapan tetap ada jika secara konsisten kita mampu mempertahankan suara kebenaran tersebut. AKWP

Agatha Kharis Wibisono Putra

Arsip