GKI Peterongan

Bersungut-sungut Menghalangi Berkat

Mungkin diantara saudara banyak yang sudah mengenal lagunya D’Masiv yang berjudul “Jangan Menyerah.”  Dalam lagu itu ada bagian lirik yang menarik :
Tak ada manusia yang terlahir sempurna  …..
Jangan kau sesali segala yang telah terjadi
Kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini tak ada artinya lagi.
Syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik
Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasaNya
Bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa.
Adakah di dalam dunia ini kita dapat menjalani kehidupan sedemikian sempurna seperti yang kita kehendaki? Jawabnya adalah tidak dan tidak mungkin. Justru karena tidak ada yang sempurna dan tidak mungkin kita mengendalikan kehidupan ini sesuai dengan keinginan kita maka sudah seharusnya kita sadar akan kenyataan hidup ini dan berupaya bersahabat dengan hidup beserta dengan pergumulannya.
Ketika seseorang bersungut-sungut atas apa yang dialami dalam hidup maka sesungguhnya ia menuntut Tuhan agar memperlakukan dirinya sesuai dengan keinginannya sendiri. Dan disisi lain ia tidak dapat menerima kehidupan yang ia alami sehingga muncul iri hati dalam diri, serta ia tidak pernah merasakan kebaikan dan kemurahan dari Tuhan. Bukankah hal ini nyata dalam gambaran yang terjadi dengan perjalanan bangsa Israel di padang gurun dan perumpamaan tentang Tuan Rumah yang mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.
Orang yang bersungut adalah orang yang tidak puas dan selalu akan protes pada Tuhan dan lingkungan sekitarnya. Karena perhatiannya hanya tertuju pada ketidakpuasan yang ada pada dirinya maka dia tidak pernah memberikan perhatian pada kasih dan berkat Tuhan yang sedemikian besar. Ketika ia tidak pernah memberikan perhatian pada kasih dan berkat Tuhan maka secara otomatis dia tidak pernah dapat menikmati berkat Tuhan atau kehilangan kesempatan untuk menikmati berkat Tuhan.
Patut saudara catat dan ingat bahwa Tuhan tidak pernah menghalangi atau menghentikan berkatnya bagi manusia. Namun manusia sendirilah yang tidak memperhatikan dan menikmati berkat Tuhan sehingga dirinya sendiri yang menjadi penghalang berkat Tuhan atas dirinya. Masihkah saudara bersungut-sungut hingga hari ini? (JS)

Pdt. Jerdi Stevan

Arsip