GKI Peterongan

Berbuah Berlipat Ganda

Ketika Yesus mengajar, Ia seringkali menggunakan perumpamaan-perumpamaan untuk menyampaikan maksud ajaran-Nya. Perumpamaan tersebut menggunakan benda-benda yang ada di sekitar kita seperti, benih, buah, lilin, garam, dan sebagainya. Mengapa Yesus memakai perumpamaan dari benda-benda tersebut? Jika kita perhatikan, benda-benda yang Yesus sebutkan di dalam perumpamaan-Nya adalah benda-benda kecil yang nilai jualnya tidak besar, namun dapat memiliki makna yang besar. Seringkali hal-hal kecil yang terjadi di dalam kehidupan ini adalah guru besar yang mengajarkan kita banyak hal.
Perumpamaan yang dipakai kali ini adalah mengenai benih yang ditabur (Matius 13:1-23). Benih tersebut memang sangat kecil, namun jika jatuh di tanah yang baik akan menghasilkan buah yang lebat. Benih menggambarkan firman Tuhan, dan tanah menggambarkan kondisi hati. Tuhan memberikan firman yang sederhana namun mengandung kuasa yang besar. Setiap orang yang mau menerima dan memahami benih firman tersebut, akan mampu berbuah lebat; menghasilkan perkara-perkara yang berdampak besar bagi orang-orang di sekitarnya.
Kehidupan yang berbuah berlipat ganda adalah kehidupan yang selalu dilandasi oleh kasih dan cinta Allah di dalam setiap prosesnya. Hidup yang berada di dalam lingkar kasih Allah adalah hidup yang mau membuka diri bagi Firman-Nya, mau mengerti, dan mau mempraktikkannya dalam kehidupan bersama di dunia ini. Dengan demikian, sekalipun kita tidak memiliki apa-apa, sekalipun kita tidak dapat memberikan banyak, sekalipun kita tidak mampu membuat hal-hal besar, namun Allah memampukan kita untuk dapat terus hadir di tengah dunia yang membutuhkan kasih, sehingga buah kita dapat terus tumbuh dan berlipat-lipat hasilnya.
“Kita mungkin adalah hamba-hamba yang kecil dan tak berarti di atas dunia yang dimotivasi oleh hal-hal besar seperti kekuasaan dan kesuksesan. Namun, ketika kita menyadari bahwa Allah telah memilih kita dari kekekalan, mengutus kita ke dalam dunia sebagai orang-orang yang terberkati, menyerahkan kita pada penderitaan, maka percayalah bahwa kehidupan kita yang kecil akan berlipat ganda dan mampu memenuhi kebutuhan orang lain yang tak terhitung jumlahnya”- Henry Nouwen. (APD)

Andetha Phillea Dorothea

Arsip