GKI Peterongan

Bekerjalah, Untuk Makanan Yang Tidak Binasa

Hidup tanpa Yesus seperti donat; ada lubang di tengahnya. Demikianlah sepenggal lirik dari sebuah lagu rohani anak. Lagu itu menggambarkan bahwa sekalipun hidup manusia tampak mewah dari luar – berkelimpahan harta, berkedudukan tinggi, punya banyak relasi, fisik yang kuat – namun jika ia tidak memiliki Yesus di dalam hatinya, maka hidup itu tidaklah sempurna; bahkan terasa hampa. Selalu ada bagian kosong di dalam dirinya yang membuatnya merasa kurang, kurang, dan kurang. Maka tidak heran jika ada orang yang hidup berkecukupan namun masih saja berbuat curang untuk mendapatkan harta yang lebih banyak lagi. Ada orang yang sudah cantik dan langsing, namun masih terus berusaha mempercantik diri dengan mengeluarkan biaya yang mahal. Ada orang yang punya banyak relasi namun selalu ketakutan seakan-akan ada orang akan berbuat jahat terhadapnya, dan sebagainya. Hidup semacam itu hanya dipenuhi dengan kekuatiran dan kegelisahan yang bisa berujung keserakahan ataupun keputusasaan; tidak ada sukacita dan rasa syukur.
Yesus menegur orang banyak yang selalu mencari-Nya dengan perkataan: “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal” (Yohanes 6:27a). Makanan apakah yang dimaksud oleh Yesus dan bagaimanakah mendapatkannya? Yesus menjelaskan: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” (Yohanes 6:35).
Mencari Yesus tentu baik. Namun apa motivasinya? Jika mencari Yesus semata untuk memuaskan hasrat duniawi yang selalu terasa kurang, maka kelaparan dan kehausan itu akan terus melanda hidup kita. Dahaga hidup akan terpuaskan jika kita sungguh-sungguh percaya kepada Sang Roti Hidup, yaitu ketika kita menempatkan-Nya sebagai pusat dalam hidup kita, sehingga tidak ada lagi lubang dalam hidup kita. Ketika kita rela menyerahkan luka masa lalu, beban masa kini, dan kekuatiran hari esok kepada-Nya. Dengan demikian kita akan menempuh setiap perjalanan hidup dengan ringan dan sukacita, karena kita yakin ada Pribadi yang selalu berjalan bersama kita. Tidak ada yang perlu dikuatirkan dan ditakutkan secara berlebihan, karena bagian yang terpenting telah menyatu dengan diri kita, yaitu Yesus Kristus, Sang Roti Hidup. Jika kita masih merasa kurang, maka “bekerjalah” dengan lebih keras untuk mempercayai Dia 100%! (RKG)

Pdt. Ibu Rinta Kurniawati Gunawan

Arsip