GKI Peterongan

Akulah Kebangkitan dan Hidup

etika seseorang menyebut dirinya sebagai pilot yang handal, maka perkataannya itu harus terbukti.  Dia harus memperlihatkan data pengalaman jam  terbangnya, sedikitnya kesalahan yang dia lakukan dalam penerbangan, selalu berhasil membawa para penumpangnya dengan nyaman dan selamat, dsb. Jika tidak ada bukti-bukti seperti itu maka dia dianggap sebagai pembual dan tidak ada orang yang mempercayainya.  Demikian juga dengan pengakuan Tuhan Yesus yang berkata “Akulah Kebangkitan dan Hidup” (Yohanes 11:25). Alkitab mencatat banyak bukti kuasa Tuhan yang mampu memberi kehidupan. Salah satunya Yohanes 11:43-35 menunjukan bukti spektakuler Tuhan Yesus yang membangkitkan Lazarus setelah mati selama 4 hari.  Kehidupan yang mampu diberikan Tuhan bukan hanya pada tubuh jasmani tetapi juga hidup rohani kita (Roma 8:6-11). Bukti-bukti ini menjadi jaminan bahwa Tuhan Yesus dapat diandalkan dan tidak perlu diragukan kuasa-Nya.

Mengaku percaya bahwa Yesuslah Kebangkitan dan Hidup mungkin mudah.  Tetapi untuk benar-benar mempercayakan hidup kita akan kuasa-Nya yang mampu membangkitkan dan menghidupkan itu lebih sulit. Sama seperti Marta yang mengaku percaya kuasa Yesus, namun saat Dia meminta kubur Lazarus dibuka Marta mengatakan “Tuhan ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati” (Yohanes 11:39). Demikian juga saat berhadapan dengan kesusahan, kita pun mulai menyangsikan kuasa Tuhan dan lebih percaya pada pikiran dan kemampuan sendiri. Karena itulah, iman Kristen tidak boleh berhenti hanya sebatas pengetahuan saja tetapi harus ada pengandalan dan penyerahan diri secara total kepada Tuhan. Iman yang seperti ini hanya di dapatkan jika kita memiliki Roh Kristus. Roh itulah yang akan memimpin kita pada kebenaran dan melepaskan keinginan daging sehingga kita memiliki hidup yang berkenan kepada Allah (Roma 8:6-11). – Ejo

Ester Johanah

Arsip