GKI Peterongan

Mengendalikan Lidah, Membangun Kehidupan

Ketika kita sakit hati karena perkataan orang, mungkin pernah ada seseorang datang menghibur kita dengan mengatakan hal seperti ini: “Kata-kata dia itu memang kasar dan tajam tapi percayalah, hatinya sih lembut sekali.” Lalu kita berpikir “Hmm… apakah benar begitu ya?”

Kisah dalam Markus 8:27-38, Petrus menegor Tuhan Yesus, namun DIA balik memarahinya dengan mengatakan “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” Kata-kata Petrus kepada Tuhan Yesus berasal dari apa yang ada dalam pikirannya. Maksud Petrus mungkin baik karena ia menganggap ajaran Yesus tentang Mesias yang menderita (ay.31) akan membahayakan nyawa para murid dan juga Gurunya sendiri. Meskipun begitu, ternyata pemikiran Petrus ini tidak sesuai dengan Tuhan, malah lebih sesuai dengan pikiran iblis. Iblis ingin menggagalkan penyaliban Kristus supaya tidak ada penebusan dosa bagi manusia. Karena itulah Tuhan Yesus perlu menghardik iblis yang telah mempengaruhi pikiran Petrus.

Perkataan yang diucapkan oleh lidah dipengaruhi oleh sumbernya yaitu pikiran kita. Pikiran kita telah dicemari oleh dosa sehingga tidak mampu lagi memikirkan apa yang baik seperti yang dipikirkan oleh Tuhan. Karena itu penting bagi kita untuk senantiasa mengisi pikiran dengan firman-Nya agar kata-kata yang terucap pun seturut dengan Tuhan sehingga dapat membangun kehidupan yang bermanfaat bagi sesama. (Ejo)

Ester Johanah

Arsip